Tasikmalaya – Dalam upaya memajukan pelestarian budaya indonesia dalam menghadapi tantangan zaman, sekelompok mahasiswa dari Universitas Siliwangi (UNSIL), Universitas Indonesia (UI), dan Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) berkolaborasi dalam proyek alih wahana di Museum Basoeki Abdullah. Proyek ini merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch 7. Alih wahana adalah proses transformasi suatu karya seni dari satu bentuk ke bentuk lain, seperti mengubah novel menjadi film atau puisi menjadi musik. Menurut Sapardi Djoko Damono, alih wahana mencakup penerjemahan, penyaduran, dan pemindahan dari satu jenis kesenian ke jenis kesenian lain.
Kolaborasi lintas universitas ini menghasilkan alih wahana yang mencakup pengembangan tur virtual dan penerbitan buku untuk Museum Basoeki Abdullah, sehingga karya seni dan budaya dapat diakses lebih luas oleh masyarakat. Dipimpin oleh Muhammad Faizal, mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Siliwangi (UNSIL), tim ini terdiri dari empat anggota:
- Muhammad Faizal: Mahasiswa Pendidikan Sejarah, Universitas Siliwangi.
- Anggara Candra Dewi: Mahasiswi Sastra Jawa, Universitas Indonesia.
- Rakan Amir Ilham: Mahasiswa Arkeologi, Universitas Indonesia.
- Rachmalia Tu’Syiffa: Mahasiswi Pengelolaan Perhotelan dan Pariwisata, Politeknik Negeri Media Kreatif.
Kolaborasi ini bertujuan menggabungkan keahlian masing-masing institusi untuk menciptakan inovasi di bidang kebudayaan. Proyek ini menghasilkan dua produk utama:
- Virtual Tour 360°
Dalam upaya menjawab tantangan perkembangan zaman dan meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap seni dan budaya, Museum Basoeki Abdullah meluncurkan tur virtual interaktif 360° yang dapat diakses melalui situs resmi mereka di museumbasoekiabdullah.id. Inisiatif ini diprakarsai oleh Muhammad Faizal, mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Siliwangi (UNSIL), yang menjabat sebagai ketua proyek alih wahana.
Meskipun tidak memiliki latar belakang di bidang teknologi informasi, Faizal berhasil mengembangkan tur virtual ini melalui pembelajaran otodidak dalam pengembangan situs web. Ia menyadari bahwa banyak museum telah menerapkan tur virtual, sementara Museum Basoeki Abdullah belum memiliki fasilitas serupa. Dengan semangat inovasi, Faizal mengusulkan ide ini untuk memperluas jangkauan museum kepada publik.
Tur virtual ini memungkinkan masyarakat mengakses koleksi museum secara daring, memberikan kesempatan bagi mereka yang berada di luar Jakarta atau memiliki keterbatasan waktu untuk menikmati karya-karya Basoeki Abdullah. Faizal berharap, setelah menjelajahi versi virtual, pengunjung akan terdorong untuk mengunjungi museum secara langsung, sehingga dapat meningkatkan jumlah kunjungan ke Museum Basoeki Abdullah.
Inisiatif ini sejalan dengan tren global di mana museum-museum terkemuka menawarkan tur virtual untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan mempromosikan inklusivitas. Dengan demikian, Museum Basoeki Abdullah tidak hanya mengikuti perkembangan teknologi, tetapi juga memperkuat perannya sebagai lembaga pelestari seni dan budaya yang adaptif terhadap perubahan zaman. Untuk merasakan pengalaman tur virtual Museum Basoeki Abdullah, kunjungi situs resmi mereka. virtualtour.museumbasoekiabdullah.id - Buku “Muda Berbudaya di Museum Basoeki Abdullah”
Buku dengan QRCBN 62-4506-3356-870 ini ditujukan untuk generasi muda, mengajak mereka mengenal dan mencintai budaya melalui pemahaman mendalam tentang kontribusi dalam bidang kebudayaan. Terinspirasi dari pengalaman peserta dalam program Magang Bersertifikat Kebudayaan, buku ini menawarkan lebih dari sekadar teori atau apresiasi seni; ia membawa pembaca mengenal sosok Basoeki Abdullah, maestro yang menghidupkan Indonesia melalui karya-karyanya.
Melalui lukisan-lukisan Basoeki Abdullah, pembaca diajak memahami bahwa seni tidak hanya tentang keindahan, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam mengenai identitas, semangat, dan cinta terhadap budaya. Setiap bab dalam buku ini mengajak pembaca merasakan perjalanan dari mengenal seluk-beluk Museum Basoeki Abdullah, berpartisipasi dalam proyek alih wahana, hingga menghadirkan dokumentasi visual dari momen-momen berharga selama magang.
Buku ini tidak hanya mencatat pengalaman, tetapi juga menjadi kenangan yang membentuk kecintaan dan komitmen untuk menjaga kekayaan budaya Indonesia. Dengan demikian, “Muda Berbudaya di Museum Basoeki Abdullah” menjadi jembatan bagi generasi muda untuk memahami bahwa melestarikan budaya adalah tanggung jawab bersama. Melalui buku ini, diharapkan pembaca terinspirasi untuk lebih mencintai dan menjaga identitas budaya Indonesia. Terutama untuk ikut berkontribusi dalam pelestarian kebudayaan indonesia.
Program MBKM MSIB Batch 7 memberikan platform bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dalam proyek nyata yang relevan dengan bidang studi mereka. Melalui program ini, mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan praktis dan memperluas jaringan profesional. Pihak Museum Basoeki Abdullah menyambut baik inisiatif ini, melihatnya sebagai langkah positif dalam memperkenalkan museum kepada generasi muda. Masyarakat juga memberikan respon positif, terutama dalam memanfaatkan tur virtual. Kolaborasi mahasiswa UNSIL, UI, dan Polimedia dalam proyek alih wahana di Museum Basoeki Abdullah menunjukkan bagaimana sinergi antar institusi pendidikan dapat menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi pelestarian budaya. Diharapkan, proyek ini menjadi inspirasi bagi inisiatif serupa di masa depan.